Sejarah Sepak bola Italia memiliki lebih
dari satu abad kehidupan. Sepak bola adalah olahraga nasional Italia dan
semangat mereka untuk olahraga ini adalah jelas, baik dalam lapangan
sepak bola agresif, atau pada platform dari lapangan sepak bola itu
sendiri.
Seri A (bahasa Italia: Serie A)
adalah divisi teratas dalam liga sepak bola Italia. Seri A terdiri dari
20 tim sejak musim 2004/2005 (sebelumnya 18). Tiga tim terbawah
didegradasikan ke Seri B, dan digantikan oleh tiga tim teratas dari
divisi tersebut.
Seri A, dalam bentuknya seperti saat ini,
dimulai sejak tahun 1929. Sebelumnya dari 1898 hingga 1929, kompetisi
tersebut dibagi kepada grup-grup menurut wilayah. Pada tahun 1927 tidak
ada tim yang diberikan gelar juara setelah Torino dicabut gelarnya oleh
Federasi Sepak bola Italia (FIGC).
Torino dinyatakan sebagai juara pada musim 1948-49 setelah sebuah
kecelakaan pesawat menjelang akhir musim yang merenggut nyawa seluruh
anggota tim.
Tim nasional Italia telah memenangkan FIFA.
Piala Dunia empat kali: pada tahun 1934, pada tahun 1938, pada tahun
1982 dan pada tahun 2006 yang menduduki peringkat sebagai tim sepak bola
kedua yang paling sukses di sepak bola kelas dunia, di belakang Brasil.
Italia juga telah memenangkan UEFA.
Piala Eropa sekali: pada tahun 1968 dan inti dari sepak bola Italia
terdiri dari kelompok dengan nilai abadi dan potensi besar, klub
terkenal seperti AC Milan, Juventus FC,
AS Roma, FC Internazionale dan lain-lain telah menunjukkan bahwa sepak
bola Italia adalah salah satu liga paling kompetitif di Eropa dan di
seluruh dunia.
Keberhasilan menjadi juara biasanya disebut sebagai scudetto
(perisai kecil) karena sang juara akan mengenakan sebuah lambang kecil
dengan bendera Italia di seragamnya pada musim berikutnya. Klub yang
paling berhasil adalah Juventus yang juara 27 kali, diikuti A.C. Milan
dan Internazionale (17), dan Genoa C.F.C. (9).
Sepak bola Italia memiliki sejumlah
pemain yang melegenda yaitu (Meazza, Benetti, Zoff, Baresi, Vialli,
Baggio, Tardelli, Rossi, Altobelli dan banyak lainnya), pelatih sepak
bola dengan pengetahuan bagus(Pozzo, Valcareggi, Friuli, Capello,
Trapattoni , Lippi dan lainnya). Oleh karena itu sepak bola tetap
dikembangkan dan berhasil mencapai puncaknya sebagai juara dunia.